Friday, 1 May 2015

Mengenal Wisa Kalimantan Lebih Dekat



Melanjutkan postingan kemarin  untuk membahas lebih jauh tentang wisa. Wisa, mungkin kata ini terasa asing bagi yang bukan orang kalimantan, tapi untuk saya yang merupakan orang banjar asli “ wisa”  itu bermakna menakutkan dan menarik. Kenapa menakutkan? Menakutkan karena wisa itu adalah suatu penyakit racun gaib yang bisa mengakibatkan kematian dalam waktu yang cepat. Dan menarik karena wisa itu mistis. Ya mistis karena ada berhubungan dengan makhluk halus.

Wisa “racun gaib” yang berasal dari pedalaman,orang-orang di pedalaman biasanya menggunakan wisa untuk menjaga lahan mereka. Biasanya wisa itu dilepas saat mau membuka lahan di daerah hutan,kalau kata orang banjar “malapas wisa” melepas wisa. Orang-orang pedalaman kalau ditanya masalah wisa mereka sangat paham betul,oleh karena itu jarang orang asli pedalaman yang terkena penyakit ini. Biasanya yang sering terkena adalah orang-orang yang baru datang ke pedalaman. Seperti orang yang bekerja di belantara hutan atau di tambang emas tradisional dan di daerah-daerah yang berdekatan dengan hutan atau aliran sungai.

Penyebaran atau pelepasan wisa itu biasanya saat menjelang senja,  menurut orang yang paham penyebarannya itu di  bantu oleh makhluk halus. Bisa melalui media air,udara dan makanan. Gejala utama terkena wisa adalah demam tinggi dan seluruh badan berwarna kuning. Dalam kondisi tertentu bisa juga ada perasaan gelisah,menggigil di waktu tertentu dan pikiran seperti kacau.

Sangat penting untuk mengetahui gejala-gejala awal wisa. Karena  kalau terlambat penanganannya bisa membahayakan nyawa. Dalam beberapa kasus ada yang meninggal setelah 1-7 hari dirawat tanpa melakukan pengobatan yang tepat. Disebabkan karena minimnya pengetahuan tentang penyakit ini. Selain itu karena wisa termasuk hal mistis yang hanya sebagian orang tertentu saja yang paham betul. Kalau pengobatannya tepat wisa itu bisa disembuhkan. Inilah yang membuat saya tertarik untuk mencari info lebih banyak lagi.
Untuk pengobatan wisa bisa di lakukan dengan beberapa cara antara lain yang saya tau  :
  • Batimung orang banjar biasanya menyebutnya, mirip seperti sauna tapi tradisional. Ini  biasanya cara pertama yang dipakai orang untuk mengobati wisa,dengan cara menguapi dengan uap yang mengandung air. Pasiennya duduk di atas dadampar (bangku dengan kaki pendek) dan diselimuti tikar purun (tikar yang terbuat dari sejenis rumput) dan dilapisi kain bahalai (sejenis kain jarik di Jawa) ramuan timung seperti cabi,pandan,lengkuas dan bisa juga dimasukkan potongan kayu ulin. Tujuannya untuk mengeluarkan wisa (racun) dari dalam tubuh. Lama waktu batimung sekitar 15-20 menit. 
  • Dengan cara minum air rendaman daun sirih merah, yang ini rasanya sangat pahit. Saya pernah mencoba minum obat ini dulu waktu pengobatan. Kalau tidak tahan pahit susah mencoba obat ini,soalnya harus minum beberapa kali.
  • Perasan batang buah langsat, ini adalah salah satu obat yang bisa untuk mengobati wisa. Ada kenalan yang pernah terkena wisa 2 kali, sudah mencoba berbagai macam cara pengobatan tidak sembuh. Tapi sembuh setelah meminum rendaman batang buah langsat. Ini lebih pahit daripada daun sirih,sampai perlu beberapa hari buat ngilangin pahitnya.
  • Berobat sama orang yang paham (ahli dalam hal mengobati wisa) atau biasa disebut orang pintar atau kata orang banjar “tatamba kampung”. Biasanya kalau berobat ke orang pintar ini beda-beda cara pengobatannya,ada yang cuma dipijat sembuh,ada yang dimandikan,ada yang disuruh minum air yang dibacakan doa-doa tertentu.

Untuk pengobatan medis sejauh ini belum pernah mendengar ada yang sembuh dengan berobat medis. Jadi mungkin lebih baik melakukan pengobatan tradisional.Sebenarnya masih ada cara pengobatan yang lain,tapi yang saya tau dan pernah saya coba cuma itu.

Pencegahan wisa bisa dilakukan, ada beberapa tips dari orang tua dulu supaya tidak terkena wisa. Saat di pedalaman lebih baik berhati-hati saat di sungai,jangan mandi atau minum air sungai waktu menjelang senja dan lebih baik berdiam dirumah. Waktu makan kue lebih baik jangan dimakan semua,sisakan dikit dan buang biar tidak kena wisa. Tutup gelas dengan telapak tangan kalau ada wisa gelasnya akan pecah (yang ini saya masih ragu sih). 

Mungkin cuma ini yang bisa saya sampaikan,berhubung saya masih newbie jadi agak bingung bikin kalimatnya hehehe. Kalau ada yang salah mohon dikasih tau biar bisa langsung saya perbaiki.